Rabu, 03 Februari 2010

IPDN UNDERCOVER


Kalimat pendek itu dikirim Pak Inu Kencana Syafiie lewat pesan pendek HP ke kami. Sebelumnya, kami menawarkan kepada Pak Inu, bagaimana jika beliau menyusun segala
kronologis cerita pembongkaran kasus-kasus di IPDN. Sejak kematian Wahyu Hidayat tahun 2003 sampai kasus paling mutakhir: Cliff Muntu: April 2007.

Sungguh di luar dugaan, ternyata Pak Inu memang telah menyusun kisah panjang, semacam autobiografi, sejak tahun 2003 dan selesai pada awal 2006 lalu. Artinya, jauh sebelum kematian Cliff Muntu mengemuka, naskah itu sudah selesai.
Sebuah kisah membentang yang menggambarkan transformasi seorang anak kampung di Sumatera Barat menjadi seorang pendobrak yang mencatatkan diri di bagian depan sejarah.

Sempat muncul diskusi seru di redaksi, ketika naskah autobiografi ini akan segera diedit. Muncul ide untuk mengubah bentuk autobiografi ini ke dalam biografi. Artinya, orang lain yang akan menulis kisah hidup Pak Inu. Alasannya masuk
akal. Momentum yang dipakai untuk menerbitkan buku ini bisa memunculkan opini publik bahwa Pak Inu sedang memanfaatkan keadaan. Mumpung nama beliau kembali menjadi
perbincangan, maka pas sekali jika beliau menerbitkan buku autobiografi. Cara gampang untuk populer. Pendapat ini sempat mengkristal. Kesan negatif bisa saja
muncul di masyarakat terhadap Pak Inu. Jelas hal itu sama sekali tidak diingini oleh penerbit. Namun, permasalahan menjadi tidak sederhana ketika editor mulai membaca naskah autobiografi ini. Ternyata, Pak Inu ini tidak hanya lantang berbicara, namun juga pandai menuliskan kata-kata

DOWNLOAD

0 komentar:

Posting Komentar