Jumat, 05 Maret 2010

Sun Tzu; The Art of War


Sejarah Sun Tzu
Sun Tzu; The Art of War ditulis oleh Sun Wu sekitar tahun 770 - 476 SM yang merupakan karya ilmu kemiliteran tertua di Cina dan teori militer tertua di dunia.
Sun Wu mendapat gelar kehormatan “Tzu”, adalah gelar kehormatan seorang laki-laki pada jaman kuno di Cina. Karena itu Sun Wu dikenal sebagai Sun Tzu dan teori militer yang ditulisnya dinamakan Sun Tzu; The Art of War.

Sampai saat ini belum belum ada riset tertulis mengenai tanggal lahir dan meninggalnya. Dipastikan ia hidup di jaman Confusius, Sun Tzu adalah seorang ahli militer terkenal dan merupakan orang pertama dalam daftar ahli strategi militer dalam sejarah Cina. Kedudukannya dalam ilmu pengetahuan kemiliteran Cina setara dengan Confusius (Guru) dalam ajaran Confusianisme. Karena itu Sun Tzu diberi gelar “Guru Militer” dari Cina.

Aplikasi Sun Tzu dalam Sejarah
Meskipun buku Sun Tzu; The Art of War adalah buku kuno, namun karya klasik ini banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia.
Buku Sun Tzu; The Art of War pertama kali dibawa ke Jepang sekitar abad ke-7 oleh utusan mahasiswa yang pernah ke negeri Cina pada masa Dinasti Tang. Orang Jepang memperlakukannya sebagai “Kitab Suci” Ilmu perang. Gagasan utama buku ilmu perang kuno Jepang pun berasal dari buku ini. Dalam sejarah, Angkatan Laut Jepang berhasil mengalahkan Armada Rusia di Selat Tsu dalam perang Jepang-Rusia di awal abad 20. Pimpinan Angkatan Laut Jepang menerapkan asas dalam buku ini, “Menunggu dengan tenang sampai musuh kelelahan”.

Di Eropa, buku ini diterjemahkan oleh French Missionary Amor dalam bahasa Perancis di abad 18 dan diterbitkan di Paris tahun 1782. Napoleon Bonaparte yang menyapu bersih Benua Eropa pada masa itu telah mempelajari buku Sun Tzu; The Art of War.
Dalam Bahasa Inggris buku ini diterjemahkan oleh Calob tahun 1900 sampai kemudian diterjemahkan ulah oleh seorang Sinolog Inggris bernama Charles yang dilengkapi dengan catatan-catatan. Buku ini diterbitkan kemudian pada tahun 1910.
Setelah Perang Dunia II, Sitolengko dari Uni Sovyet menerbitkan terjemahan versi barunya. Tidak mau ketinggalan, Menteri Pertahanan Jerman Timur ikut menterjemahkan versi ini ke dalam bahasa Jerman dan menjadikannya sebagai bahan pendidikan dalam akademi militer.

Sejak saat itu Rusia, Italia, Jerman, Cekoslovakia, dan negera-negara lain di dunia turut menterjemahkan ke dalam bahasa masing-masing untuk kepentingan riset di bidang strategi militer dan ekonomi.

DOWNLOAD (Indonesia / Inggris)

0 komentar:

Posting Komentar